Warga Dusun Mardiasri Ramaikan Tumpeng Bersih Desa, Kades Jururejo “Simbol Syukur dan Pelestarian Budaya Lokal” 

Andri Wika Cahyono Kepala Desa Jururejo Kecamatan Ngawi Kabupaten Ngawi

Ngawi,Ramah publik. Com-1 Agustus 2025 — Suasana semarak menyelimuti Dusun Mardiasri, Desa Jururejo, Kecamatan Ngawi, Jumat siang (1/8), dalam gelaran tradisi tahunan Tumpeng Bersih Desa. Kegiatan yang berlangsung selepas salat Jumat ini diikuti antusias oleh warga sebagai bentuk rasa syukur atas panen yang melimpah dan keselamatan yang terus menyertai desa selama setahun terakhir.

Dipimpin oleh Kepala Desa Jururejo, Andri Wika Cahyono warga menggelar arak-arakan tumpeng keliling kampung. Tumpeng-tumpeng yang disusun dari hasil bumi seperti singkong, jagung, pisang, serta aneka lauk dan jajanan tradisional itu diusung dalam tandu dan kendaraan hias. Prosesi dimulai dari area sekitar masjid dusun, menyusuri jalan-jalan kampung yang dihias dengan janur dan umbul-umbul karya warga.

Lebih dari sekadar ritual budaya, arak-arakan ini juga menjadi momen spiritual. Banyak warga menyelipkan harapan atau doa dalam bentuk catatan kecil yang diletakkan di dekat tumpeng. Mereka percaya, tradisi ini membawa berkah dan menjadi penolak bala bagi lingkungan sekitar.

Warga Dusun Mardiasri Ramaikan Tumpeng Bersih Desa, Kades Jururejo “Simbol Syukur dan Pelestarian Budaya Lokal”

Kegiatan ini turut dihadiri Kepala Desa Jururejo, Andri Wika Cahyono, yang menyampaikan apresiasi tinggi terhadap inisiatif warga Mardiasri. Ia hadir bersama Suharni, selaku Kaur Keuangan Desa.

“Kami bangga karena tradisi ini masih lestari. Ini bukan hanya soal budaya, tapi soal kebersamaan dan kekuatan sosial desa. Semangat gotong royong yang ditunjukkan warga Mardiasri patut menjadi contoh,” ujar Andri.

Setelah arak-arakan, warga berkumpul di balai dusun untuk doa bersama dan makan tumpeng secara kolektif. Anak-anak tampak ceria menikmati jajanan pasar, sementara orang tua dan tokoh masyarakat larut dalam suasana syukur dan kekeluargaan.

Menurut Agus Suwondo, Tumpeng Bersih Desa telah menjadi identitas kultural masyarakat Mardiasri.

“Ini bukan semata soal makanan. Ini soal nilai. Nilai kebersamaan, spiritualitas, dan penghormatan terhadap bumi. Harapan kami, tradisi ini terus hidup dan semakin mengakar di generasi muda,” tegasnya

Pembangunan Desa Terus Melaju: Ekonomi Rakyat dan Infrastruktur Dipacu

Selain melestarikan budaya, Desa Jururejo juga terus mendorong pembangunan dan pemberdayaan masyarakat. Salah satu program andalan tahun ini adalah pengelolaan 30 ekor kambing oleh Karang Taruna Dusun Mardiasri. Program ini didukung oleh anggaran desa dan pelatihan pembuatan pakan ternak berbasis teknologi tepat guna, termasuk pemanfaatan MOL (mikroorganisme lokal) yang juga digunakan untuk pertanian organik.

Di bidang infrastruktur, capaian desa tak kalah signifikan.

> 90 persen jalan dusun di Jururejo telah selesai dipaving lengkap dengan sistem drainase.

Pavingisasi jalan kecil di lingkungan padat penduduk serta rehabilitasi jalan rusak terus dilanjutkan demi kenyamanan dan aksesibilitas warga

Tahun ini, Pemdes Jururejo juga membangun gapura dan pagar kantor desa sebagai bagian dari perbaikan infrastruktur publik dan peningkatan kualitas pelayanan

Dengan keseimbangan antara pelestarian budaya dan percepatan pembangunan, Desa Jururejo—terutama Dusun Mardiasri—menjadi contoh nyata bagaimana nilai-nilai lokal tetap relevan dan memberi kontribusi besar dalam membentuk desa yang maju, mandiri, dan berdaya saing.(kurnia/ADV)