
Tangerang Selatan , ramahpublik. Com— Kabupaten Ngawi kembali mencuri perhatian dalam ajang Apkasi Otonomi Expo (AOE) 2025, yang berlangsung di Indonesia Convention Exhibition (ICE), BSD City, pada 28–30 Agustus 2025. Dalam expo tahunan yang diikuti ratusan pemerintah kabupaten se-Indonesia ini, Ngawi berhasil membawa pulang dua penghargaan bergengsi: Juara 2 Lomba Video Kreatif dan Juara Stand Kategori Inspiratif.
Keberhasilan ini menjadi bukti bahwa Kabupaten Ngawi tidak hanya unggul dalam aspek pertanian, tetapi juga cakap dalam menyampaikan pesan pembangunan daerah secara kreatif dan inspiratif.
Daya Saing Daerah Lewat Narasi Inovatif
Lomba video kreatif yang diikuti oleh peserta dari berbagai daerah menuntut kemampuan menyampaikan narasi pembangunan daerah secara visual. Kabupaten Ngawi, melalui video berdurasi pendek, berhasil memukau dewan juri dengan sajian sinematik yang memadukan kekuatan pertanian modern, teknologi tepat guna, dan kekayaan budaya lokal.
“Video ini bukan sekadar dokumentasi, tapi bentuk komunikasi visual yang memperlihatkan transformasi Ngawi menuju daerah maju dan mandiri,” ujar Supardi, S.E., M.Si, Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Ngawi.
Stand Pameran Ngawi Jadi Magnet Pengunjung
Sementara itu, stand Kabupaten Ngawi yang menonjolkan tema “Pertanian Tangguh dan Budaya Tumbuh”, sukses menyedot perhatian ribuan pengunjung. Dengan desain stand yang memadukan ornamen pertanian dan nuansa budaya tradisional, pengunjung tak hanya disuguhkan informasi, tapi juga pengalaman interaktif.
“Stand Ngawi menjadi inspirasi karena mampu menyuguhkan visi pembangunan daerah secara utuh—dari pertanian, pangan lokal, sampai seni budaya,” ujar salah satu juri stand kategori inspiratif.
Pertanian Ramah Lingkungan dan Berkelanjutan Jadi Sorotan
Prestasi Ngawi bukan tanpa alasan. Sebagai daerah dengan produktivitas padi tertinggi di Indonesia selama tiga tahun terakhir, Ngawi tampil percaya diri dengan data dan capaian konkret. Indeks Pertanaman (IP) 2,88 dan produktivitas 7,4 ton/hektare menjadi tolok ukur keberhasilan penerapan sistem pertanian ramah lingkungan yang mengedepankan efisiensi dan keberlanjutan.
Bupati Ngawi, H. Ony Anwar Harsono, S.T., M.H., yang hadir langsung di lokasi, menyampaikan bahwa capaian ini adalah hasil kolaborasi antara pemerintah, petani, dan pelaku inovasi lokal.
> “Kami tidak hanya bicara kuantitas hasil panen, tapi juga kualitas hidup petani dan dampak positif terhadap lingkungan. Pertanian kami menyatu dengan visi berkelanjutan,” jelas Bupati Ony.
Batik Ngawi: Warisan Lokal yang Diangkat Secara Global
Di sisi budaya, Batik Ngawi juga mendapat panggung besar. Dengan motif khas yang menggambarkan alam dan filosofi lokal, batik ini menjadi cerminan identitas yang semakin kuat. Tak sekadar dipamerkan, proses pembuatan batik juga ditampilkan secara langsung, menarik perhatian wisatawan dan pelaku usaha kreatif.
“Kami ingin menunjukkan bahwa batik Ngawi tidak kalah bersaing dan bisa masuk pasar nasional bahkan global,” kata Fajar Purnomo, Plt. Kepala Bidang Keamanan dan Diversifikasi Pangan DKPP Ngawi.
Langkah Nyata Menuju Daerah Mandiri dan Progresif
Apkasi Otonomi Expo bukan sekadar ajang pameran, melainkan wadah untuk membangun jejaring dan memperkuat sinergi pusat-daerah. Ngawi memanfaatkan momentum ini untuk membuka peluang investasi di sektor agroindustri, UMKM, dan pariwisata budaya.
Dengan dua penghargaan nasional di tangan, Kabupaten Ngawi menunjukkan bahwa daerah bisa maju bukan hanya dengan sumber daya, tetapi juga dengan komitmen, inovasi, dan narasi yang kuat
Penghargaan Kabupaten Ngawi di AOE 2025: Juara 2 Lomba Video Kreatif Nasional dan Juara Stand Kategori Inspiratif. (Kurnia)






