Hendro Budi Suryawan, SP, MM, Kabid Perkebunan dan Hortikultura DKPP Ngawi hadiri Kunjungan Presiden dan Gubernur Jatim di Desa Kartoharjo

Hendro Budi Suryawan, SP, MM, Kabid Perkebunan dan Hortikultura DKPP Ngawi hadiri Kunjungan Presiden dan Gubernur Jatim di Desa Kartoharjo

Ngawi,Ramahpublik.com-Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Ngawi Supardi, SE, Msi melalui Hendro Budi Suryawan, SP, MM, Kepala Bidang Perkebunan dan Hortikultura di Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Ngawi hadiri Kunjungan Presiden dan Gubernur Jatim di Kartoharjo ,

Petani milenial Buah dan Sayur juga panen raya padi serentak di 14 provinsi bersama presiden Republik Indonesia Jenderal (Purn) H. Prabowo Subianto dan Gubernur Jawa Timur H. Dr. (HC) Khofifah Indar Parawansa, Msi di Desa Kartoharjo Kecamatan Ngawi, Kabupaten Ngawi, (7/4/2025)

Hendro Budi Suryawan, SP, MM, Kepala Bidang Perkebunan dan Hortikultura DKPP Ngawi menerangkan, ” Hortikultura di Kartoharjo, Ngawi, Jawa Timur, berkaitan dengan kunjungan kerja gubernur dan menteri ke kebun buah, kebun bunga, atau kebun sayuran.

Hortikultura adalah membudidayakan tanaman di kebun, termasuk tanaman buah, bunga, sayuran, obat, dan taman.

Bidang-bidang hortikultura meliputi:

1.Pomologi/frutikultura, yaitu penanaman tanaman buah

2.Florikultura, yaitu penanaman tanaman bunga

3.Olerikultura, yaitu penanaman tanaman sayuran

4.Biopharmaca, yaitu penanaman tanaman obat

5.Lansekap, yaitu penanaman taman

Hendro Budi Suryawan, SP, MM, Kabid Perkebunan dan Hortikultura DKPP Ngawi

Gubernur Jawa Timur H. Dr. (HC) Khofifah Indar Parawansa, Msi mengungkapkan optimismenya tersebut saat berkunjung ke Desa Kartoharjo, Ngawi, pada Senin, 7 April 2025.

Ngawi memiliki produktivitas padi tertinggi di Indonesia juga hasil buah dan sayur dari perkebunan dan Holtikultura .Jawa Timur dan Ngawi sudah mengarah ke kedaulatan pangan.

Petani muda (Petani Milenial) di Ngawi banyak, inovatif, dan berbasis sains.

Petani milenial di Ngawi sudah memiliki laboratorium pertanian sendiri.

Petani dan gabungan kelompok tani (gapoktan) Ngawi mampu memproduksi alat pertanian secara mandiri.

Gubernur Jawa Timur H. Dr. (HC) Khofifah Indar Parawansa, Msi mengajak para petani milenial di Ngawi untuk terus berinovasi dan menjaga ketahanan serta kedaulatan pangan.

Pencapaian tersebut  menempatkan Jawa Timur sebagai salah satu provinsi dengan produksi padi tertinggi nasional dengan menyumbang 17,44 persen terhadap produksi padi nasional juga hasil Buah dan sayur

“Sebagaimana 5 tahun terakhir, produksi padi di Ngawi Jawa Timur termasuk beras adalah tertinggi di Indonesia, dan kami siap terus meningkatkan hasil sektor pertanian guna mensukseskan program Indonesia swasembada pangan,” ucapnya.

Hendro Budi Suryawan, SP, MM, Kepala Bidang Perkebunan dan Hortikultura DKPP Ngawi mencontohkan seperti kegiatan panen mencakup hamparan seluas 1.000 ha, yang tersebar di Desa Kartoharjo, Desa Kandangan, serta Desa Legokulon dan Desa Jatirejo di Kecamatan Kasreman, Kabupaten Ngawi. Varietas yang ditanam adalah Inpari 32 dengan sistem tanam Jarwo 4.1 secara manual, dan dipanen menggunakan combine harvester.

Berikut juga yang dikembangkan petani Milenial holtikultura cabai merah besar, cabai rawit, bawang merah, melon, alpukat, durian, jeruk besar, jambu biji

Dalam penutupnya, Hendro Budi Suryawan, SP, MM, Kepala Bidang Perkebunan dan Hortikultura DKPP Ngawi menyampaikan harapannya agar momentum panen raya serentak ini menjadi penguat semangat bersama untuk terus mendorong bukan hanya pertanian tetapi juga perkebunan dan holtikultura yang maju, mandiri, dan modern di Jawa Timur

“Mari terus menjaga semangat kerja keras ini. Jawa Timur siap terus menjadi pilar utama dalam menjaga ketahanan pangan Indonesia,” pungkasnya Hendro Budi Suryawan, SP, MM, Kepala Bidang Perkebunan dan Hortikultura DKPP Ngawi.(Kurnia/Adv)